Bakti Sosial dan Pengobatan Gabungan, mereka turun langsung membantu masyarakat yang kini mengungsi di Distrik Gome, Senin (29/9/2025).
MEEPAGO.COM-Empat organisasi perempuan di Kabupaten Puncak menunjukkan kepedulian nyata terhadap para pengungsi konflik bersenjata Omukia. Melalui kegiatan bertajuk Bakti Sosial dan Pengobatan Gabungan, mereka turun langsung membantu masyarakat yang kini mengungsi di Distrik Gome, Senin (29/9/2025).
Keempat organisasi itu adalah Tim Penggerak PKK Kabupaten Puncak, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Puncak, Persit Kodim 1717/Puncak, serta Bhayangkari Polres Puncak. Mereka berkolaborasi menyalurkan bantuan sembako, layanan kesehatan, hingga paket kebutuhan anak-anak.
Plt Sekda Puncak, Nenu Tabuni, yang membuka kegiatan ini menyampaikan apresiasi mendalam. “Kegiatan ini bukti bahwa kebersamaan dan kepedulian menjadi kunci untuk menguatkan masyarakat yang sedang berduka akibat konflik,” ujarnya.
Ketua III TP-PKK Puncak, Juliana Murib, menegaskan kegiatan ini bukan sekadar seremoni. “Ini wujud semangat berbagi dan gotong royong. Hidup paling indah adalah ketika bisa memberi tanpa menghitung, dan menolong tanpa diminta,” katanya.
Senada, Ketua DWP Puncak Fransiska Fau’ubun Tabuni menyebutkan bahwa perjumpaan dengan para pengungsi memberi ruang untuk mengurangi beban psikologis mereka. “Kami membawa beras, minyak goreng, gula, susu, dan kebutuhan lain. Semoga bisa sedikit meringankan,” ucapnya.
Selain memberi bantuan fisik, kegiatan ini juga dimaknai sebagai bentuk trauma healing pasca-konflik bersenjata yang melanda Omukia pada Juni lalu. Konflik tersebut membuat banyak keluarga harus meninggalkan kampung halaman.
Pemerintah Kabupaten Puncak bersama Forkopimda berkomitmen melanjutkan dukungan, termasuk rencana pemulangan pengungsi secara bertahap dengan memperhatikan keamanan dan kelayakan tempat tinggal.
Dalam kegiatan sosial ini, para pengungsi menerima 250 liter minyak goreng, 250 kilogram gula, 250 kilogram tepung, 250 renteng susu kental manis, 250 bungkus garam, 38 dus mi instan, 150 paket bingkisan anak, serta 150 nasi bento anak.
Kehadiran organisasi perempuan di garis depan kemanusiaan ini menjadi simbol bahwa solidaritas dapat menjadi kekuatan utama untuk memulihkan kehidupan masyarakat Puncak menuju damai.(**)