MEEPAGO.COM-Pemerintah Provinsi Papua Tengah menyalurkan bantuan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk dua rumah sakit di Kabupaten Mimika. Dana tersebut dialokasikan guna mendukung program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat setempat.
Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, di Timika, Senin (15/9/2025), menjelaskan RSUD Mimika menerima Rp4 miliar, sementara RS Waa-Banti di Distrik Tembagapura memperoleh Rp1 miliar.
“Kami juga akan memberikan dukungan bagi empat klinik kesehatan, yakni Klinik Utini Baru, Klinik Wangirja, Klinik Sentra Pendidikan SP5, dan Klinik Pomako,” ujar Nawipa.
Selain dana, Pemprov Papua Tengah juga menyalurkan bantuan peralatan medis untuk RS Waa-Banti, di antaranya USG, UKG, antrometri, dan perlengkapan laboratorium. Fasilitas tersebut ditujukan untuk mendukung program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang sedang dijalankan pemerintah.
Nawipa menegaskan, program serupa akan diterapkan di kabupaten lain di wilayah Papua Tengah. Pemerintah provinsi juga telah menugaskan tenaga medis lintas daerah, seperti mengirim dokter dari Paniai ke Deiyai dan Dogiyai, dari Mimika ke Puncak dan Puncak Jaya, serta dari Nabire ke Intan Jaya.
Ia menambahkan, Pemprov Papua Tengah akan segera meluncurkan kartu “Ko Harus Sehat” yang dapat digunakan warga untuk memperoleh layanan kesehatan gratis di seluruh fasilitas kesehatan pemerintah.
“Kalau sakit atau mau berobat, cukup bawa kartu ‘Ko Harus Sehat’ beserta kartu keluarga, masyarakat pasti mendapat pelayanan gratis,” katanya.
Saat ini, Pemprov Papua Tengah tengah berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan terkait data warga yang sudah tercakup program perlindungan sosial. Nawipa memastikan pemerintah provinsi siap menanggung biaya kesehatan masyarakat yang belum terakomodasi BPJS.
“Jika BPJS tidak meng-cover, maka Pemprov Papua Tengah akan menanggung langsung. Kami juga memaksimalkan tenaga medis yang ada dan telah menyiapkan kontrak dokter spesialis. Berapa pun biayanya, kami siap bayar, yang penting masyarakat sehat,” tegasnya.
Sebagai provinsi baru hasil pemekaran pada akhir 2022, Papua Tengah memiliki delapan kabupaten dengan potensi anggaran besar, terutama dari keberadaan perusahaan tambang PT Freeport Indonesia.(**)