Maskapai Penerbangan Batik Air saat Mendarat Perdana di Nabire. foto : humas

Gubernur Meki Nawipa: Konektivitas Udara Bukti Negara Hadir di Papua Tengah

MEEPAGO.COM-Pendaratan perdana pesawat Batik Air di Bandara Douw Aturure, Kamis (17/7/2025), bukan sekadar momen bersejarah bagi Papua Tengah. Di balik sorak sorai penyambutan, Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa menegaskan, kehadiran maskapai nasional di Nabire adalah wujud nyata hadirnya negara di tanah Papua.

“Negara hadir lewat penerbangan ini. Bukan hanya membuka akses, tetapi juga menjawab kebutuhan dasar masyarakat Papua Tengah akan mobilitas dan kesempatan ekonomi,” ujar Gubernur Meki usai menyambut langsung kedatangan pesawat Airbus A320-200 Batik Air bersama Wakil Gubernur Deinas Geley.

Penerbangan Batik Air yang mendarat lebih cepat dari jadwal semula—seharusnya 18 Juli—dianggap Gubernur sebagai simbol nyata sinergi pembangunan antar-pemangku kepentingan. Ia menilai, keterbukaan jalur udara akan menjadi pintu masuk pertumbuhan di berbagai sektor, mulai dari perdagangan, logistik, hingga pelayanan publik.

“Ini bukan soal maskapai mana yang terbang, tapi soal bagaimana penerbangan ini mempercepat pembangunan dan membuka ruang ekonomi rakyat. Batik Air dan Sriwijaya Air menjadi pilihan strategis kami,” tegasnya.

Menurut Gubernur, pembukaan jalur penerbangan reguler ke Nabire sudah lama dinantikan warga Papua Tengah. Pemerintah provinsi berkomitmen mendorong konektivitas sebagai bagian dari strategi pemerataan pembangunan. Baginya, kemajuan Papua Tengah harus dibangun dengan akses yang terbuka — tidak hanya ke pegunungan dan pesisir, tetapi juga antarwilayah di Papua maupun keluar Papua.

“Kita ingin Papua Tengah benar-benar terhubung. Tidak ada lagi kata terisolasi. Dengan terbukanya jalur udara ini, investasi akan masuk, pariwisata akan berkembang, dan akses masyarakat ke pendidikan, kesehatan, dan ekonomi akan lebih mudah,” papar Gubernur Meki.

Pemerintah Provinsi Papua Tengah menempatkan penguatan sistem transportasi terintegrasi sebagai prioritas. Pendaratan Batik Air di Bandara Douw Aturure menjadi langkah awal menuju era baru konektivitas udara yang diharapkan membawa Papua Tengah keluar dari belenggu keterisolasian.

“Ini bukan akhir. Ini baru permulaan. Papua Tengah akan terus bergerak maju bersama rakyatnya,” tutup Meki Nawipa.(***)