Ratusan sopir lintas jalan Trans Papua menggelar aksi damai di Pantai Nabire, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Selasa (14/10/2025).

Jalur Lintas Papua Tak Aman, Sopir di Nabire Demo Minta Pemerintah Turun Tangan

MEEPAGO.COM-Ratusan sopir lintas jalan Trans Papua menggelar aksi damai di Pantai Nabire, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Selasa (14/10/2025). Mereka menuntut pemerintah provinsi segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki kondisi jalan dan menjamin keamanan jalur lintas antar kabupaten yang dinilai semakin rawan.

Aksi yang dimulai pukul 09.00 WIT itu diikuti para sopir yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi dan Angkutan Umum. Melalui spanduk dan baliho, mereka menyuarakan tiga tuntutan utama: perbaikan infrastruktur jalan, penindakan terhadap aksi pemalangan dan perampokan di jalur Trans Papua, serta pengawasan ketat terhadap distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi agar tepat sasaran.

Menurut para sopir, kondisi jalan yang menghubungkan Nabire dengan Kabupaten Deiyai, Dogiyai, dan Paniai kian memprihatinkan. Selain berlubang dan rusak berat, sejumlah ruas juga rawan longsor. Hal ini menyebabkan kendaraan sulit melintas, terutama pengangkut logistik dan BBM menuju wilayah pegunungan.

“Kalau jalan terus rusak begini, kami tidak bisa kerja. Logistik susah masuk, BBM juga sering tidak sampai,” ujar seorang sopir yang ikut dalam aksi.

Selain infrastruktur, para sopir juga mengeluhkan maraknya aksi pemalangan dan perampokan di jalur lintas tersebut. Kejadian itu tidak hanya merugikan secara materi, tetapi juga mengancam keselamatan pengemudi. Mereka mendesak aparat keamanan meningkatkan patroli dan menjamin keselamatan pengguna jalan.

Masalah lain yang menjadi sorotan adalah penyaluran BBM subsidi yang tidak tepat sasaran. Akibatnya, banyak sopir pengangkut barang dan penumpang kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk beroperasi.

Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu mengatakan, aksi tersebut berlangsung tertib dan kondusif dengan pengamanan sekitar 150 personel gabungan dari Polres Nabire dan Satpol PP Papua Tengah.
“Diperkirakan ada sekitar 150 hingga 200 orang massa aksi. Semua berjalan aman,” katanya.

Sebanyak tujuh perwakilan sopir diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Tengah untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka. Setelah audiensi di kantor gubernur, massa berencana melanjutkan aksi ke DPR Papua Tengah guna menindaklanjuti tuntutan mereka.

Hingga berita ini diturunkan, hasil pertemuan antara perwakilan sopir dan Pemerintah Provinsi Papua Tengah masih ditunggu. Para sopir berharap pemerintah segera turun tangan agar jalur Trans Papua kembali aman dan layak dilalui.(**)