Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa Foto Bersama dengan peserta Pembekalan Guru Mapega 3T Papua Tengah. Foto: HumasPPT

Gubernur Meki Nawipa Rekrut 276 Guru Mapega untuk Daerah 3T Papua Tengah

MEEPAGO.COM- Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, kembali membuat terobosan di bidang pendidikan. Melalui program Guru Mapega 3T, pemerintah provinsi merekrut sebanyak 276 tenaga pendidik yang akan ditempatkan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di wilayah Papua Tengah.

Kegiatan pembekalan bagi para guru Mapega digelar di Kantor Gubernur Papua Tengah, Selasa (21/10/2025). Dalam arahannya, Gubernur Meki Nawipa menegaskan bahwa program ini merupakan langkah konkret pemerintah daerah untuk mempercepat pemerataan pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Papua Tengah.

“Harusnya perekrutan guru dilakukan oleh bupati, tetapi saya ingin pendidikan di Papua Tengah bergerak nyata. Kalau tidak ada rotan, akar pun jadi, demi masa depan generasi penerus,” ujar Gubernur Meki Nawipa saat membuka kegiatan tersebut.

Menurut Nawipa, guru Mapega diharapkan menjadi pendidik yang jujur, berani, dan berintegritas dalam menjalankan tugasnya. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan di Papua Tengah bergantung pada komitmen para guru untuk menjadi teladan dan membawa perubahan positif di masyarakat.

“Terang itu harus dimulai dari pinggiran, dari gunung, dari pesisir, dari rumah, dari diri sendiri. Kita sendiri yang bisa tolong kita punya orang. Tidak ada orang luar yang akan datang selamatkan kita,” tegasnya.

Program Guru Mapega 3T merupakan bagian dari visi Gubernur Meki Nawipa untuk menghadirkan pendidikan gratis dan sekolah sepanjang hari di Papua Tengah. Melalui kebijakan ini, pemerintah berupaya memastikan tidak ada lagi anak-anak Papua yang tertinggal dalam memperoleh akses pendidikan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah, Nurhaida Meki Nawipa, menjelaskan bahwa 276 guru Mapega yang direkrut telah disesuaikan dengan distrik asal masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial tempat mereka bertugas.

“Setelah pembekalan selesai, kami berharap para guru langsung kembali ke distrik masing-masing dan menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh,” kata Nurhaida.

Ia menambahkan, program ini akan berlangsung selama tiga bulan pertama, dan kelanjutannya pada tahun 2026 akan sangat bergantung pada komitmen serta kinerja para guru di lapangan.

“Ini kesempatan bagi kita semua untuk membuktikan kesungguhan sebagai anak Papua yang ingin membantu sesama,” tambahnya.

Program Guru Mapega 3T diharapkan menjadi langkah awal mewujudkan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Papua Tengah, termasuk daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau.(***)