MEEPAGO.COM-Upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Provinsi Papua Tengah berlangsung khidmat meski diguyur hujan gerimis. Untuk pertama kalinya, Gubernur definitif Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, memimpin upacara sebagai inspektur, didampingi istrinya dengan mengenakan busana adat Paniai.
Dalam amanatnya, Nawipa menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah, melainkan hasil dari perjuangan panjang para pahlawan yang harus dijaga dengan persatuan dan kerja nyata.
“Bendera merah putih yang kembali berkibar gagah hari ini adalah simbol persatuan. Itu menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus membangun Papua Tengah yang aman, sejahtera, dan penuh persaudaraan,” ujarnya.
Perayaan kemerdekaan kali ini juga menjadi momentum peluncuran sejumlah program prioritas Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Di antaranya sekolah gratis, aplikasi pendataan siswa orang asli Papua dan non-Papua, serta program sekolah sepanjang hari. Selain itu, pemerintah juga menyerahkan remisi bagi narapidana dan kartu BPJS bagi warga.
Momen lain yang menarik perhatian adalah pembentangan bendera merah putih sepanjang 80 meter di perairan Nabire, sebagai simbol semangat nasionalisme di provinsi baru tersebut.
Sejumlah pejabat hadir dalam peringatan itu, termasuk Wakil Gubernur Deinas Geley, Forkopimda Papua Tengah, unsur TNI-Polri, Ketua DPR Papua Tengah, hingga kalangan akademisi. Masyarakat yang turut hadir pun menaruh harapan besar.
“Saya berharap Indonesia semakin maju, dan Papua Tengah sebagai provinsi baru bisa lebih sejahtera,” ujar Pieter Seo, warga Nabire yang ikut dalam upacara.
Bagi Gubernur Meki Nawipa, peringatan HUT RI bukan sekadar seremoni, tetapi momentum memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan Papua Tengah yang lebih baik di masa depan.(***)