Pertemuan Bertajuk “Papua Bersatu, Indonesia Maju: Menuju Generasi Sehat, Ekonomi Mandiri, dan Kampung Terpadu” di Nabire, Selasa (12/8)
MEEPAGO.COM-Papua Tengah mencatat sejarah sebagai provinsi pertama di Papua yang membentuk 100 persen Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di seluruh desa dan kelurahan. Pencapaian ini disampaikan dalam pertemuan di Nabire, Selasa (12/8), yang dihadiri tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, dan organisasi kemasyarakatan.
Pertemuan bertema “Papua Bersatu, Indonesia Maju: Menuju Generasi Sehat, Ekonomi Mandiri, dan Kampung Terpadu” tersebut juga diikuti secara daring oleh perwakilan lima provinsi lain di Tanah Papua. Hadir di lokasi, Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) M. Herindra, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Desa PDTT Yandri Susanto, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, dan Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa.
Selain KDMP, Papua Tengah juga mempercepat realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah mencapai 25 persen target. Gubernur Meki menjelaskan, percepatan dilakukan melalui pembentukan Kelompok Kerja yang dipimpin Wakil Gubernur, penambahan titik dapur sehat di delapan kabupaten, dan pemetaan sekolah sasaran.
“Program ini tidak hanya meningkatkan gizi anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi petani dan peternak lokal,” ujarnya.
Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan bahwa Papua menjadi salah satu wilayah tercepat dalam realisasi MBG. Ia menekankan penggunaan bahan baku lokal agar manfaat program langsung dirasakan masyarakat.
“Dana yang masuk di Papua harus dibelanjakan untuk bahan baku lokal, dimasak oleh masyarakat, dan disalurkan kepada penerima manfaat,” ucapnya.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengapresiasi capaian Papua Tengah yang berhasil membentuk KDMP di semua desa. Menurutnya, koperasi menjadi motor kemandirian desa dan pilar pemerataan ekonomi hingga pelosok.
Sementara itu, Menteri Desa PDTT Yandri Susanto menyebut pembangunan desa merupakan kunci menggerakkan perekonomian. Tahun ini, dana desa untuk Papua mencapai hampir Rp6,5 triliun, dengan Papua Tengah memperoleh Rp1,089 triliun. Program TEKAD juga digulirkan untuk memperkuat ekonomi kampung secara terpadu.
Dukungan datang dari tokoh adat. Kepala Suku Nabire, Melkisedek Rumawi, menilai MBG membawa manfaat besar bagi anak-anak adat. Ia berharap pemenuhan gizi yang baik akan melahirkan generasi Papua yang sehat, berpendidikan, dan mampu memimpin di masa depan.
Selain pertemuan, kegiatan serentak juga dilaksanakan di Jayapura, Wamena, Merauke, Sorong, dan Manokwari, meliputi penyaluran bantuan sosial, pemeriksaan kesehatan gratis, serta peletakan batu pertama dapur MBG.(***)