LMEEPAGO.COM-Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Suku Amungme dan Kamoro (YPMAK), pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen mendorong upaya peningkatan produksi minyak kelapa murni (virgin coconut oil/vco) warga masyarakat Kampung Uta, Distrik Mimika Barat Tengah, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
“Produksi minyak kelapa murni warga Uta sangat besar. YPMAK berkomitmen dan terus mendorong minyak kelapa murni yang potensial ini diproduksi dalam jumlah besar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Ketua Pengurus YPMAK Dr Leo Tumuka di hadapan warga masyarakat Uta, Mimika Barat Tengah, Papua Tengah, Jumat (21/3).
Menurut Leo, putra asli Papua, YPMAK juga akan mendorong masyarakat untuk membudidayakan kelapa di lahan-lahan mereka agar produksi minyak kelapa murni terus meningkat. Pihak YPMAK melalui bidang ekonomi, katanya, akan mengkaji lebih potensi minyak kelapa murni dan peluang pemasarannya, termasuk kesediaan teknologi tepat guna sehingga home industry yang menambah pemasukan warga.
“Sejak 2024 rekan-rekan sudah melakukan monitoring, perencanaan, dan kajian lebih lanjut dengan pihak Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) namun terhambat. Home industri sangat bagus. Kami akan bantu mereka dalam tahap produksi,” ujar Leo, peraih Leadership Award University of the Philippines Los Banos, Filipina, tahun 2015.
Menurutnya, minyak kelapa murni di Uta belum banyak dikenal masyarakat. Padahal, sangat terkenal karena memiliki khasiat. Bila diolah dengan dukungan teknologi produksi akan terus meningkat dan menjadi incaran konsumen di Mimika bahkan di luar daerah. Namun, Leo mengingatkan agar warga melihat potensi kampung ini sehingga terus memanfaatkan lahan kosongnya membudidayakan kelapa.
“Kami berharap masyarakat dapat memperbaiki ekonominya dari bantuan YPMAK melalui dana kemitraan PT Freeport Indonesia,” kata Leo, Presenter pada 18th Philippine Association of Agri-environment Educators and Entrepreneurs (PASSAGE) Biennial Convention and International Conference in Baguio City, 14-17 Februari 2018.
Begitu pula dari sisi kesehatan, kata Leo, masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang baik. Kami menyampaikan terima kasih kepada warga Uta, khususnya mama-mama yang setia bekerja keras memproduksi minyak kelapa murni.
“Ada banyak inovasi baru yang dihasilkan masyarakat, baik Amungme maupun Kamoro. Kami akan mendukung yang sejalan dengan misi kami di bidang ekonomi terutama home industry,” ujar Leo, doktor lulusan University of The Philippine, Los Baños, Laguna, Filipina, 2015.
Leo berada di Uta, dalam rangkaian kegiatan bertajuk Kunjungan Kerja Monitoring Pengurus YPMAK dan Press Tour di sejumlah wilayah pesisir, mulai Potowaiburu, Lakahia, Omba Nariki, Werifi hingga Uta. Kunjungan itu bertujuan untuk berdiskusi dan berdialog terkait tiga bidang utama YPMAK yaitu pendidikan, bidang kesehatan, dan ekonomi.
Dalam kunjungan itu, Leo didampingi Kepala Divisi Perencanaan Program Ekonomi YPMAK Oktovianus Jangkup, Wakil Ketua Pengurus Bidang Monev Hendhaotje Watory, Kepala Divisi Monev Program Ekonomi Monika Maramku, Kepala Divisi Humas Yeremias Imbiri serta tim Divisi Humas, sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh pemuda suku Kamoro serta 11 media mitra YPMAK.
“Kunjungan ini kami lakukan sebagai upaya mendekatkan diri dengan masyarakat dan sekaligus merespon hal-hal yang menjadi harapan masyarakat terutama dalam tiga program unggulan kami dalam bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan ekonomi,” kata Leo.
“Kami sudah bentuk kelompok sama-sama dengan anak muda di kampung ini. Kami orang tua dan mama-mama selalu ikut pelatihan. Salah satu tim berasal dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Mimika. Tim ini melatih kami dan kami yang lanjut buat minyak ini sampai sekarang,” ujar Amalia Murana, warga Uta.
Menurut warga Uta lainnya, Adriana Tayaro, proses pembuatan minyak kelapa murni melewati beberapa tahap. Mulai dari pemilihan buah kelapa dan proses pembuatannya juga harus serius dan hati-hati. Selain itu, usaha ini juga didasari niat menambah ekonomi keluarga sehingga kepala yang potential ini dapat menghasilkan minyak kelapa murni.
“Buat minyak ini harus teliti dan punya hati bersih. Mulai dari panjat pohon kelapa, pilih buah yang baik lalu diparut pake mesin agar lebih halus. Setelah itu diperas dengan air panas kemudian disaring dengan tisu khusus dan diendapkan selama satu hari satu malam. Hasil endapan bagian atas kami ambil lalu buat jadi minyak lalu dikemas dalam botol,” ujar Adriana kepada Odiyaiwuu.com di Uta, Mimika Barat Tengah.
Sedangkan, Theresia Orowaipuku mengatakan, minyak kelapa murni memiliki berbagai macam khasiat seperti membantu menurunkan kolesterol, asam urat, iritasi kulit, asam lambung dan lain sebagainya.
“Minyak ini juga punya macam-macam khasiat seperti menurunkan kolesterol, asam urat, gatal-gatal di kulit, badan, asam lambung dan juga untuk pencernaan, Sembilan buah kelapa bisa dapat ukuran botol mini dan sepuluh buah untuk ukuran botol. Sedang kalau penggunaan itu minum satu sendok makan, untuk kulit gatal-gatal juga cukup oles saja itu langsung sembuh,” kata Orowaipuku.
Hendhaotje Watory menambahkan, minyak kelapa murni yang digagas mama Amalia, Adriana, dan Orowaipuku, termasuk kategori home industry sehingga dan harus dikelola mulai dari produksi hingga pemasaran.
“Home industry ini adalah langkah baik untuk. Kita berusaha bantu agar diteliti Badan Badan POM agar didaftarkan di Ditjen HaKI Kementerian Hukum RI sehingga memperoleh hak cipta atau hak paten. Namun, kita harus bekerja keras menjaga kualitas produksi sekaligus membangun brand dan pemasaran sehingga makin dikenal luas,” ujar Watory. (***)