Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa
MEEPAGO.COM-Pemerintah Provinsi Papua Tengah berkomitmen menjadikan SMA Meepago sebagai sekolah unggulan dalam rangka pemerataan akses pendidikan berkualitas. Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, dalam penutupan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025, Jumat (9/5).
Dalam sambutannya, Gubernur Meki Nawipa menekankan pentingnya pembangunan sektor pendidikan sebagai prioritas utama. Ia menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi siap mengambil alih pembiayaan operasional SMA Meepago sebagai bentuk konkret upaya meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
“Kita tidak butuh banyak sekolah, tapi yang benar-benar berkualitas. Kalau bupati dan kepala dinas pendidikan tidak mampu wujudkan itu, kita berdosa,” tegas Nawipa.
Gubernur juga mengajak seluruh kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kabupaten agar membangun kemitraan nyata, tidak sekadar formalitas. Ia menyinggung semangat kebersamaan yang pernah terjalin dalam kegiatan retret lintas daerah di Magelang sebagai contoh koordinasi yang harus dilanjutkan.
“Ini bukan soal Musrenbang seremonial, tapi tentang kemitraan dan kebersamaan untuk membangun Papua Tengah,” ujarnya.
Menurut Nawipa, program penguatan pendidikan tidak hanya akan difokuskan pada SMA Meepago, tetapi juga akan menyasar sekolah-sekolah di wilayah terpencil yang selama ini kurang mendapat perhatian. Ia menegaskan, pembangunan harus dilandasi oleh kerja tulus dan kepemimpinan yang kuat.
“Jangan hanya bangga naik mobil mewah, tapi pembangunan kosong. Jangan jadi pejabat yang hanya menang di tampilan, tapi kosong dalam isi,” tambahnya.
Selain pendidikan, Gubernur juga menyoroti pentingnya perbaikan sektor kesehatan, terutama dalam hal koordinasi dan komitmen lintas kabupaten. Ia mengakui masih adanya kendala dalam membangun fasilitas kesehatan dasar seperti puskesmas di beberapa wilayah.
“Saya tahu meyakinkan bupati untuk bangun puskesmas saja sulit. Tapi kalau pemimpin di atas kompak, yang di bawah akan mudah mengikuti,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Nawipa membagikan kisah pribadinya sebagai motivasi. Ia mengaku pernah diremehkan karena keterbatasan fisik dan bahasa, namun berhasil menempuh pendidikan di luar negeri dan menjadi pilot dengan lebih dari 12.000 jam terbang.
“Ini bukan untuk sombong, tapi bukti bahwa komitmen dan kerja keras bisa mengubah segalanya,” tutupnya.
Langkah strategis ini menegaskan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Papua Tengah yang menempatkan pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan, dengan harapan melahirkan generasi muda Papua yang unggul, berdaya saing, dan siap membangun daerahnya sendiri. (**)